Misteri Arsip Terlarang dan Rahasia di Vatikan


Artikel UnikpediA - Dengan jutaan dokumen tersimpan dalam susunan rak-rak yang panjang totalnya lebih dari 50 kilometer, tidak mengherankan bahwa Archivio Segereto Vaticano menarik perhatian semua orang. Ya, inilah Arsip Rahasia Vatikan yang terkenal dan sempat diangkat dalam novel dari Dan Brown juga dalam film Angels and Demons yang sampai saat ini masih menjadi salah satu film yang menarik.

Salah satu yang membuat banyak orang menganggapnya menarik adalah ’segreto’-nya (rahasia) sendiri. Bagian kecil dari nama inilah yang membuat ruang arsip Vatikan ini sangat menimbulkan rasa ingin tahu.

Akses ke dalam Arsip-Arsip Rahasia ini terbatas bagi umum kecuali para mahasiswa yang betul-betul sangat bersikeras untuk mendapatkannya. Akses itupun diberikan setelah melewati prosedur yang sangat panjang, dan dalam proses ini para mahasiswa harus membuktikan jika penggunaan Arsip sesuai dengan kebutuhan. Jika disetujui, item yang mereka minta pun akan diberikan.

Sebagai awalnya, semua materi yang diarsipkan sebelum abad ke delapan telah secara misterius menghilang, atau dalam kata-kata Vatikan; ‘karena alasan-alasan yang sepenuhnya tidak diketahui’. Semua ini membuat semua orang akan lebih bertanya-tanya bahwa apa gerangan yang sebenarnya berada di balik rak-rak yang panjangnya lebih dari 50 kilometer ini hingga membuat Vatikan begitu ketat menyimpannya untuk diri sendiri?

Menurut para otoritas, ruang arsip dalam wujud awalnya hanya terdiri dari dokumen-dokumen resmi mengenai patron-patron (jangan tanya saya apa artinya, saya juga tidak tahu) Vatikan yang paling lengkap. Namun, ruangan arsip tersebut dipercaya telah digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil karya-karya heretik, yang koleksinya perlahan-lahan bertambah karena mengambil dari berbagai perpustakaan seperti orang Kataris dan Ksatria Templar.

Ironi dari menyimpan begitu banyak hasil karya tersebut adalah bahwa para pemburu hal-hal bidah dari gereja tidak terelakkan pasti membacanya dalam upaya untuk mengetahui musuh-musuh mereka lebih baik. Tetapi upaya ini sering berakhir dengan menceburkan diri ke dalam seni-seni kegelapan, seperti yang ditelusuri oleh Umberto Eco dalam novelnya, The Name of The Rose.

Hal-hal Yang Penting Dari Arsip :

  • 1246
Sebuah surat dari penguasa Mongolia, Khan Güyqk Agung, kepada Paus Innosensius IV, yang menolak klaim Sri Paus bahwa Khan yang Agung perlu dibabtis dan menolak untuk berhubungan secara damai dengan Vatikan hingga Sri Paus sendiri harus menyembah memberi penghormatan kepadanya di dalam Istana Mongolia.
  • 1318
Sebuah dokumen yang memberi tanda pendirian University of Cambridge oleh Paus Yohanes XXII.
  • 1534
Sebuah petisi atas nama Raja Inggris, Henry VIII yang meminta pembatalan kepausan atas pernikahannya selama 24 tahun dengan Chaterine dari Aragon sehingga sang raja dapat menikahi Anne Boleyn. Bagi yang seing mampir di bioskop mungkin ada yang masih ingat dengan film The Boleyn Girl. Banyaknya pita merah yang direkatkan pada bagian bawah (segel dari 85 bangsawan untuk meyakinkan Sri Paus akan legitimasi dari kasus Raja Henry) dikatakan sebagai asal muasal istilah ‘pita merah’.
  • 1535
Sebuah surat dari Paus Paulus III kepada seniman Michelangelo yang disebut dalam paragraf pembukaan sebagai ‘kemenangan yang indah dari abad kita’, meminta sang seniman untuk meneruskan karyanya pada langit-langit Kapel Sistina, yang pada mulanya dipesan oleh pendahulunya Paus Klemens VII.
  • 1550
Salah satu dari surat-surat Michelangelo yang tersisa, mengajukan kasus para penjaga Basilika Santo Petrus yang ia katakan tidak dibayar selama tiga bulan.
  • 1633
Catatan-catatan bertulis tangan dari sidang Inkuisisi (sidang Vatikan terhadap orang-orang yang dianggap melawan Vatikan) terhadap Galileo atas klaim-klaimnya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran karena mengatakan bahwa bumi ini berputar mengelilingi matahari.
  • 1770
Penghargaan Ordo Ekuestarian Kepausan berupa Taji Emas diberikan kepadaMozart atas pencapaian musikalnya.
  • 1797
Perjanjian damai antara Takhta Suci dan Republik Prancis di bawah kekuasaanNapoleon, dengan ditanda tangani oleh sang diktator muda sendiri.

Sejarah Kearsipan

Para kolektor yang paling obsesi tingkat tinggi pun tidak akan mampu menyaingi Vatikan yang telah menyimpan setiap lembaran kertas, mulai dari surat-surat pribadi hingga dokumen-dokumen kepausan dari zaman terdahulu. Timbunan material yang begitu banyak telah diwariskan secara turun-temurun hingga tahun 649 Masehi saat koleksi ini untuk pertama kalinya disimpan dalam ruang-ruang besi pada Istana Lateran Roma. Pada abad ke-11, arsip-arsip ini dipindahkan ke sebuah tempat penyimpanan di kaki Bukit Palatina. Pada saat itu, papirus-papirus yang tertua sudah mulai hancur.

Selama abad-abad pertengahan, arsip-arsip ini secara signifikan menjadi tidak berharga akbat terlalu sering dipindahkan. Pada tahun 1254, arsip-arsip dipindahkan dengan sebuah kapal ke sebuah biara di Cluny, lalu ke Perugia, Assisi dan akhirnya ke Avignon, dimana arsip-arsip ini disimpan lebih dari satu abad berikutnya. Baru pada pemerintahan Paus MartinusV (1427-1431) proses pengembalian arsip-arsip ini ke Roma dimulai, dengan memanfaatkan kuda dak kapal sebagai alat pengangkutan. Proses ini mengakibatkan sebagian besar arsip hilang dan hancur.

Terlepas dari semua upaya ini, seluruh koleksi itu masih harus melakukan satu perjalanan lagi, yang dianggap paling fatal dalam seluruh sejarahnya.
Setelah menginvansi Roma pada pergantian abad ke-19, Napoleon memutuskan untuk mengirim seluruh isi perpustakaan Vatikan ini ke Prancis. Tugas ini melibatkan pengiriman dari 3.239 peti yang terpisah-pisah, dan memerlukan waktu tiga tahun penuh untuk menyelesaikannya. Setelah Napoleon kalah pada tahun 1814, seluruh arsip-arsip tadi kembali lagi ke Roma dalam pemindahan yang berlangsung lamban. Banyak kereta pengangkut yang tercebur ke dalam sungai-sungai dan terjerumus ke dalam jurang-jurang. Dalam perjalanan pulang ini, hanya 2.200 peti berhasil kembali ke Roma.

Vatikan Ungkap Arsip Rahasia dan Terlarang

Tahta Suci Vatikan memamerkan puluhan dokumen yang selama ini disimpan dalam Arsip Rahasia Vatikan ( Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum). Pameran dibuka mulai Rabu 29 Februari lalu di Roma. Ini adalah upaya Gereja Katolik menyingkap tabir misteri mereka.

Seperti diberitakan Daily Mail, Kamis 1 Maret 2012, dokumen yang dipamerkan dalam pameran bertajuk 'Lux in Arcana' atau "Cahaya Arsip" ini antara lain surat dari Kalifah Abu Hafsah Umar al-Murtada pada Paus Innocent IV tertanggal 10 Juni 1250; dokumen proses peradilan Galileo; surat berisi pembelaan Copernicus yang ditujukan pada Paus Paulus III, dan masih banyak lagi.

Dokumen-dokumen ini dipindahkan dari tempat penyimpanannya untuk dipamerkan di Museum Capitolini, Roma. Kardinal Tarcisio Bertone menjadi salah satu orang pertama yang mengunjungi pameran yang akan berlangsung hingga September dan diharapkan mampu menarik ribuan pengunjung itu.

Kardinal Bertone juga menyinggung sedikit tentang insiden 'Vatileaks' yang merujuk pada kebocoran beberapa dokumen Vatikan yang dimuat di media Italia. "Dokumen yang dipamerkan di Roma ini adalah dokumen yang sebenar-benarnya yang seharusnya menjadi fokus. Apa yang menarik bagi saya adalah sejarah mereka semua," kata dia.

Vatikan telah menyeleksi 100 dokumen dari 1.000 lebih dokumen berusia 1.200 tahun, dengan rentang waktu abad kedelapan hingga abad 20. Beberapa dokumen yang dianggap sensitif tidak ikut dipamerkan, semisal surat-surat dari sebelum dan sesudah Perang Dunia II karena banyak yang memperdebatkan sejauh apa tindakan yang diambil Paus Pius XII untuk melawan Adolf Hitler.

Di Inggris, arsip nasional tersedia untuk umum setelah rentang waktu tertentu. Namun Vatikan menerapkan pola yang berbeda dengan merilis lembaran dan dokumen yang hanya dilakukan satu Paus pada satu periode.

Ancaman dan Sidang Galileo

Dalam salah satu dokumen, terdapat ancaman dari sejumlah bangsawan Inggris ke Gereja Katolik Roma. Mereka memaksa Paus membatalkan pernikahan Henry VIII dengan istri pertamanya, sehingga raja bisa menikahi Anne Boleyn. Dokumen, yang ditandatangani oleh anggota parlemen dan pendeta termasuk Uskup Agung Canterbury, menyinggung 'solusi ekstrem' yang bisa mereka lakukan, jika Paus Clement VII menolak permintaan mereka.

Surat yang ditulis tahun 1530 dalam perkamen yang dibubuhi cap lilin sebanyak 81 buah yang digantung dengan pita merah - adalah buntut dari perceraian Henry VIII dari Catherine of Aragon, dan secara jelas menunjukkan penolakan raja atas otoritas Paus. Perceraian itu juga menjadi sebab berdirinya Gereja Inggris yang lepas dari Gereja Katolik. Surat itu dianggap sebagai "dokumen berharga yang punya arti sejarah besar".

Juga ada dokumen berupa perkamen sepanjang 60 meter yang menceritakan proses persidangan Ksatria Templar, para ksatria di Abad Pertengahan, yang dituduh sesat dan berbuat asusila. Juga ada laporan persidangan astronom Italia Galileo Galilei, yang diadili karena menyatakan hal yang ternyata adalah sebuah kebenaran: bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.

Alasan Kenapa Mahasiswa Lulus Kuliahnya Lama


Artikel UnikpediA - Kelulusan adalah suatu hal yang mutlak yang harus dilakoni mahasiswa. Soalnya enggak peduli sepinter apapun kamu pas di bangku kuliah, kalo enggak lulus alias tamat. Kamu sama aja kayak enggak kuliah. Banyak orang beranggapan kalau kuliah itu sudah pasti nanti-nantinya bakal lulus.

Namun, faktanya banyak mahasiswa yang berleha-leha dan bersantai sehingga terpaksa di-DO pihak kampus. Kalau buat gw sih, kuliah enggak papa lama bos. Yang penting lulus. Lagian ngapain cepat-cepat lulus, kan bayar uang pangkalnya mahal.

Setelah melakukan survei yang mendalam, dan melibatkan banyak umat mahasiswa. Berikut beberapa alasan kenapa mahasiswa kuliahnya suka lama.

  • Kuliah karena terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

  • Salah Jurusan
Kalah dalam persaingan SNMPTN/ SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.

  • Terlena Kebebasan Jauh dari Orang Tua
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.

  • Terlalu Sibuk di Organisasi atau Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

  • Menekuni Hobi secara Berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.

  • Sudah Bisa Mendapatkan Uang Sendiri
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus??? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

  • Tidak Ada Jaminan Kerja Setelah Lulus Kuliah
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur???? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.

Nah, apapun itu meskipun lu sudah dapet kerja selama kuliah. Selesain kuliah dulu aja. Gw tahu bikin TA itu susah, skripsi bikin pusing, apalagi bimbingan yang super jengkelin. Namun itu semua adalah proses yang akan indah bila waktunya. Keep spirit!

Kisah dan Sejarah Sesosok Wanita Misterius di Puncak Monas

Artikel UnikpediA - Kisah dan Sejarah Sesosok Wanita Misterius di Puncak Monas - Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta, Presiden Soekarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di Paris. Saat itu Soekarno ingin membangun sebuah monumen di lapangan tepat depan Istana Merdeka.

Pembangunan monumen bertujuan mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945. Dengan adanya monumen itu, Soekarno berharap bisa terus membangkitkan semangat patriotisme generasi yang akan datang.

Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Saat itu terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad.

Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Presiden Soekarno. Tapi saat itu Bung Karno kurang sreg dengan rancangan Silaban.Soekarno berharap monumen itu berbentuk lingga dan yoni.

Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban lalu menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.

Soekarno yang tidak suka menunggu lalu meminta arsitek RM Soedarsono untuk melanjutkan rancangan Silaban. Lalu Soekarno mengeluarkan keputusan Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketuai oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta Raya.

Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan RM Soedarsono, dan mulai dibangun pada 17 Agustus 1961.

Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir Rooseno. Pada tanggal 12 Juli 1975, Monas resmi dibuka untuk umum.

Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.

Sebuah elevator (lift) juga dibangun pada pintu sisi selatan untuk membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut.

Pelataran puncak Monas dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Bahkan bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.

Di puncak Monas terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram, akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.

Puncak tugu berupa 'Api Nan Tak Kunjung Padam' yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.

Namun puncak Monas itu bukan sekadar berbentuk lidah api biasa. Konon lidah api di puncakMonas tersebut menggambarkan sesosok perempuan yang sedang duduk bersimpuh dengan gerai rambutnya yang panjang. Rambut atasnya disimpul seperti sanggul kecil. Duduk menghadap langsung ke Istana Negara.

Namun sosok wanita di lidah api Monas tersebut hanya bisa dilihat dari sisi sebelah kiri Monasatau di Jalan Medan Merdeka Barat sebelah utara, dekat dengan Istana Presiden. Patung sesosok perempuan itu sengaja dibuat dengan sebaik-baiknya agar orang yang melihatnya tidak mengetahuinya secara langsung.

Banyak yang menganggap bahwa sosok wanita dalam lidah api Monas adalah salah satu ide Soekarno. Sosok wanita dalam lidah api Monas itu sering dipandangi Soekarno dari Istana Merdeka.

Hingga kini sosok wanita di puncak Monas itu pun masih misterius. Siapa sebenarnya wanita yang diukir dalam puncak Monas itu?